Selasa, 05 April 2011

Salam hangat dari AL-HUDA

Al-Huda ini merupakan suatu TPQ (Taman Pendidikan Qur'an) yang ada di Watucagak. pendirian TPQ ter inspirasi dari kadus-kadus lain di Peniron yang telah eksis dalam pembinaan pengetahuan agama. sebenarnya ini bukan hal baru di telinga masyarakat, karena mungkin ini hal yang sudah biasa, namun sayangnya saking biasanya sering kita menyepelekannya, padahal sungguh besar manfaatnya.
TPQ ini didirikan oleh mereka pemuda pemudi karang taruna watucagak agar pembinaan pendidikan agama tidak terkesan mati. bukan hal mudah untuk mendirikan hal demikian dan akan lebih sulit lagi jika kegiatan telah berjalan dan menjaga agar dalam perjalanannya TPQ tetap eksis (tidak putus di tengah jalan).
selama ini dari generasi ke generasi selalu didirikan, khususnya di watucagak namun tidak bertahan lama. hanya beberapa waktu berjalan sepi peminat.
hingga semua bingung, apa sebenarnya titik pemicu begitu susahnya menjaga agar TPQ tetap eksis? dan mengapa begitu mudahnya TPQ yang susah-susah kita dirikan berhenbti begitu saja.

ini bukan salah siapa-siapa, tapi ini merupakan tanggung jawab dari semua pihak yang terlibat di dalamnya. ada beberapa pihak yang kesemuanya sangat berpengaruh dalam menjaga agar TPQ dapat tetap berjalan.
1. pihak penyelenggara
penyelenggara ataupun pengajaar mempunyai tanggung jawab besar, mereka harus selalu ada, memotifasi baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada peserta didik/santri untuk tetap semangat belajar agama. kalau pengajarnya tidak baik, malas, tidak semangat mempertahankan, lha wong sing marai bae ngemprah, apa maning muride?????
2. orang tua
peran orang tua juga tidak kalah pentingnya. perhatian dari orang tua sangat di harapkan, untuk selalu memantau dan mengajak anaknya agar tetap berminat mengikuti kegiatan TPQ. seharusnya setiap saat, orang tua selalu mengingatkan anaknya agar selalu berangkat ke TPQ, selalu memberi dorongan, dll. tapi jika anak dibiarkan saja, atau malah terkesan acuh, kalau anak mulai malas, mangkat terserah ora ya ngonoh, siapa lagi yang akan peduli?
3. anak itu sendiri
selain dua pihak di atas, anak (pelaku) juga mempunyai peranan penting, karena merekalah subjeknya. seyogyanya anak mempunyai pengertian pentingnya pengetahuan agama, agar selalu termotivasi untuk selalu mencari dan mencari ilmu. motivasi muncul dari berbagai pihak, namun motivasi paling efektif dan paling kuat adalah motivasi yang muncul dari diri kita masing-masing. oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk selalu mengajak mereka untuk menyadari betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan.

semoga Al-Huda dalam perjalanannya dapat berjalan dengan lancar, berjalan sesuai dengan harapan kita semua, dan juga dapat berperan sebagaimana mestinya. partisipasi semua pihak sangat kami harapkan demi kelancaran TPQ di watucagak.
salam